Suwoko Blog - Beberapa minggu ke belakang, jagat maya Indonesia sempat digemparkan dengan cerita horor yang berlatar 'kisah nyata', KKN di Desa Penari. Cerita pendek yang ditulis berantai dalam cuitan Twitter tersebut sukses menarik khalayak untuk 'memviralkannya'.
Banyak yang kemudian bertanya-tanya—terutama di kalangan penulis, kira-kira apa, sih, formula rahasia yang dipakai penulis untuk menyedot para pembaca, hingga akhirnya cerita tersebut resmi dibukukan?
Di sini, saya akan sedikit mengupas tentang karya yang sempat viral beberapa waktu yang lalu tersebut. Penasaran? Silakan dibaca sampai tuntas.
Pertama, mayoritas orang Indonesia sangat menyukai hal-hal yang berbau horor dan sejenisnya. Apapun yang menyenggol hal gaib, pasti mudah sekali meledak di pasaran. Hal tersebut terbukti dari banyaknya konten horor yang kini tersebar di dunia maya, sebut saja YouTube, banyak sekali channel lokal yang memiliki konten berbau horor, dan sudah pasti dibanjiri banyak penonton, terlepas itu nyata atau fiksi.
Kedua, cerita horor yang dibalut dengan embel-embel kisah nyata. Hal ini masih bersinggungan dengan poin pertama. Ya, orang Indonesia yang mayoritas suka dengan apa-apa yang berbau mistis terlebih klenik, merasa 'tertantang' untuk membaca cerita dengan latar kisah KKN tersebut. Sedikit banyak hal itu berpengaruh atas viralnya Cerita KKN di Desa Penari.
Ketiga, sentuhan adegan 'panas'. Adegan panas? Apakah ada scene kebakaran, atau cuma kiasan? Benar! Maksud 'panas' di sini mengacu pada hal dewasa. Jujur saja, pasti kalian yang sudah membaca cerita tersebut secara daring, akan mengingat scene ehem-ehem yang dilakukan oleh salah dua tokoh utama. Benar, 'kan? Faktanya, selain hal berbau mistik, warga +62 juga sangat menyukai sesuatu yang 'panas'.
Keempat, penulis sudah memiliki fanbase yang besar. Poin yang terakhir, sangat berbeda dengan poin-poin sebelumnya. Ya, tidak bisa dipungkiri, akun penulis memang sudah memiliki banyak pengikut di situs tersebut, dan beliau juga bukan baru pertama kali ini saja membuat cerita horor, hanya saja yang KKN di Desa Penari memang berhasil menjadi viral di kalangan awam.
Dan, itulah 4 rahasia kecil di balik viralnya cerita horor KKN di Desa Penari. Terlepas dari keempat poin di atas, saya sangat menyayangkan kualitas ejaan pada cerita bersangkutan, yang bisa dibilang kurang rapi sesuai PUEBI.
Namun, terlepas dari minus yang saya ungkapkan, saya berharap kesalahan-kesalahan dalam versi daring dapat diperbaiki pada versi cetaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar